Jumat, 04 Mei 2018

Penggunaan Media Sosial Dalam Pembelajaran


Situs jejaring sosial adalah sebuah bentuk kemajuan teknologi yang memungkinkan komunikasi antar manusia menjadi lebih kaya (enrichment) tanpa mengenal perbedaan waktu dan lokasi geografis. Beragam fitur disediakan di dalam situs jejaring sosial, seperti misalnya upload gambar, chatting, membuat grup, membuat page, dan lain sebagainya. Media pembelajaran di satu sisi sangat penting dalam mendukung terselenggaranya proses pendidikan dan transfer pengetahuan yang baik.
Selain itu, penggunaan media pembelajaran juga membantu pengajar untuk menyampaikan materi dengan lebih baik, efektif dan efisien. Lebih jauh lagi, media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap suatu materi serta pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berbagai fasilitas yang disediakan oleh situs jejaring sosial memungkinkan adanya komunikasi terbuka antara dosen dan mahasiswa, seperti fasilitas group, chatting, forum, dan sebagainya. Selain itu, aktivitas terkait pembagian materi, pengumpulan tugas bisa dilakukan dengan lebih baik dan terkoordinir.
Berikut ini adalah manfaat dari pengguanaan media sosial :
Berikut sejumlah manfaat penggunaan media sosial untuk pendidikan :
1. Menciptakan Komunitas
Banyak pelajar ditantang untuk bisa menyesuaikan diri dengan konsep pembelajaran yang baru dan tugas-tugas khusus. Media sosial membantu memusatkan pengetahuan kolektif seluruh kelas untuk membuat kegiatan belajar dan berkomunikasi menjadi lebih efisien.
2. Melanjutkan Pembahasan Pelajaran
Memulai jaringan kelompok belajar kolaboratif bisa menghemat waktu dan tenaga banyak orang. Bagi pelajar yang tak dapat menghadiri kelas tertentu, tak perlu khawatir ketinggalan pelajaran karena saat ini media sosial seperti Periscope, Skype atau SnapChat bisa membantu pelajar.
3. Mengatur Sumber Pembelajaran
Media sosial dapat membantu untuk menjaga semua informasi agar terorganisir dan mudah diakses. Dengan media sosial, maka data yang pelajar miliki akan aman, akurat dan bisa saling dibagikan menggunakan tools seperti Pinterest atau Tumblr.
Jika dokumen yang dibutuhkan tidak atau belum diposting ke media sosial, gunakan Google Drive, Box atau Dropbox untuk mengumpulkan materi pembelajaran. Selain itu, pelajar juga bisa menggunakan layanan berbagi konten seperti Google Docs untuk tugas kelompok. Fitur tersebut membantu pelajar dalam mengorganisir kelompok dan tugas menjadi lebih mudah.


4. Mendukung Materi Pembelajaran
Media sosial dapat membantu mengidentifikasikan konten tambahan untuk memperkuat atau memperluas pembelajaran pelajar.
Misalnya saja YouTube membantu menyediakan video bagi pelajar secara audio visual ketika dibutuhkan untuk memperjelas materi pembelajaran. Media sosial memungkinkan pelajar mengirimkan bermacam-macam dokumen seperti video, reminder, voice note, gambar, data dan lainnya.
5. Bertambahnya Wawasan
Para pelajar yang merupakan pengguna media sosial secara langsung saling memberikan dan menerima beragam informasi. Mereka membagikan tips dan trik, proyek DIY (Do It Yourself) dan informasi yang berguna untuk bahan pelajaran. Kemampuan mereka untuk mengakses, menganalisa, menahan dan berbagi informasi kian meningkat seiring berjalannya waktu. Bahkan mereka tak sadar sudah mengembangkan kemampuan mereka tersebut.
6. Kemampuan Marketing Media Sosial
Berkembangnya media sosial menciptakan ‘dunia’ marketing yang baru, dimana membutuhkan para profesional atau ahli untuk membangun lapangan bisnis. Ketika para pengguna media sosial bergabung dalam lingkup tersebut, maka secara langsung mereka memberikan keahlian mereka.
Contoh media sosial yang sering digunakan dalam bidang pendidikan :
1. Tugas Kelompok – Grup Facebook
Siswa yang mengikuti kursus tertentu dapat memanfaat fitur grup di Facebook untuk mendiskusikan konsep dan isu yang relevan sesuai dengan pendidikan mereka. Selain untuk berdiskusi dan berkolaborasi, di grup Facebook ini para siswa bisa berbagi tips dan trik dalam belajar.  Dengan mengundang para profesional pendidikan dari berbagai mata pelajaran, para member grup bisa membuka forum disukusi untuk membahas tugas atau proyek bersama.
2. Konverensi Video Kelas – Google Hangouts
Google Hangouts merupakan platform untuk melakukan chat video dengan orang banyak dalam waktu yang bersamaan. Dengan Google hangouts, siswa yang tidak bisa hadir dikelas masih tetap bisa mendapatkan pelajaran dari jarak jauh dan masih bisa berpartisipasi dalam kelas.
3. The Flipped Classroom - Youtube
The Flipped Classroom adalah konsep baru yang mengubah cara mengajar konvensional menjadi lebih efisien dengan memanfaatkan platform Youtube. Para siswa bisa mencari materi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 
Materi yang didapat dari Youtube ini bisa dibawa kedalam kelas sebagai bahan diskusi maupun menjawab pertanyaan yang belum terjawab. Metode ini dinilai lebih efektif karena para siswa bisa merefleksikan secara langsung materi yang telah didapat dari Youtube.
5. Twitter
Ketika siswa membutuhkan informasi lebih lanjut tentang topik studi, dua situs yang bisa dimanfaatkan  diantaranya adalah Twitter dan . Banyak para profesional dibidang pendidikan menggunakan situs ini untuk membuka sesi tanya jawab dengan para followers nya, baik itu untuk memberikan pengetahuan tambahan atau tips trik menghadapi pendidikan jenjang selanjutnya. 
Beberapa contoh fungsi twitter dalam proses pendidikan antara lain, dalam sisi komunikasi pengajar dapat menggunakan Twitter sebagai papan buletin bagi kelasnya, membiarkan peserta didik tahu tentang berita terakhir seperti kelas dibatalkan, selain itu pengajar juga dapat menjaga peserta didik untuk tetap mengikuti kelas (menggunakan  hashtags  pada Twitter), selain itu twitter  dapat menjaga keterlibatan peserta didik dalam kuliah umum, sebagai contoh apabila di kelas kuliah umum di mana partisipasi peserta didik dapat mengintimidasi, Twitter dapat memudahkan bagi peserta didik untuk terlibat dan  mendiskusikan didalam kelas.  
6. Penelitian dan Debat – Quora
Quora adalah jejaring sosial yang dikembangkan secara khusus untuk meningkatkan pengetahuan melalui sharing informasi. Siswa yang perlu meneliti topik tertentu hanya dapat mengakses opini dan studi sesuai dengan minat yang telah ditetapkan. 
Tidak hanya untuk menemukan pertanyaan dan jawaban, mereka juga dengan mudah bisa mengakses banyak konten dari para ahli di berbagai Industri, sehingga mereka mendapat pengetahuan yang komprehensif untuk digunakan dalam penelitiannya.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar