Menggunakan
Berbagai Aplikasi Produktivitas Dalam Pembelajaran
Teknologi pendidikan merupakan konsep yang kompleks. yang dapat
dikaji dari berbagai segi dan kepentingan. Kecuali itu teknologi pendidikan
sebagai suatu bidang kajian ilmiah, senantiasa berkembang sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung dan mempengaruhinya (Miarso,
2009). paradigma yang dikemukakan
tentang teknologi pada kajian teknologi pendidikan tidak mengambil konsep bahwa
teknologi adalah suatu mesin atau sekedar alat bantu melakukan sesuatu. Menurut
Saettlet (1990) dalam Seels (1994) berpendapat teknologi sebagai upaya yang
lebih terpusat pada peningkatan keterampilan dan organisasi kerja dibandingkan
mesin dan peralatan. Dalam rangka meningkatkan produktivitas pendidikan,
sekolah-sekolah harus merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin
canggih yang menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama.
Pembelajaran disekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang
mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Walaupun demikian, peran guru masih
tetap dibutuhkan dikelas, guru berperan sebagai motivator, desainer, pembimbing
dan sebagainya. Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan, artinya
ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk
belajar, belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih luas, dan sebagainya.
Perkembangan Teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat telah
menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan, telah membalik
cara berpikir kita dengan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mengatasi
masalah belajar. Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam
persepsi yang mengarah pada masalah elektronika padahal konsep teknologi
mengandung pengertian yang luas, untuk itu dalam tulisan ini akan dibahas
mengenai aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivita
pendidikan.
Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah
pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa :
1. Teknologi pendidikan lebih dari perangkat
keras, ia terdiri dari desain dan lingkungan yang melibatkan pelajar
2. Teknologi dapat juga terdiri dari segala
teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk melibatkan pelajaran strategi
belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis
3. Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun
yang melibatkan siswa belajar secara aktif, konstruktif, kooperatif serta
bertujuan.
Ada
lima teknologi baru yang dapat menciptakan system pendidikan yang lebih baik :
1. Sistem
berpikir
Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih
hati-hati dengan munculnya tiap mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk
mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak kita inginkan. Tanpa sistem
berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang
pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana
berbagai hal saling terkait.
2. Desain
Sistem
Desain sistem adalah teknologi merancang dan
membangun sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat
yang meningkatkan harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk
menciptakan suatu system yang baru dan suatu strategi untuk perubahan.
3. Kualitas
Pengetahuan
Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan
teknologi yang memproduksi suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan
dan pelanggan. Ilmu pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat
berharga dalam perubahan pendidikan/ sekolah.
4. Manajemen
Perubahan
Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk
memandu energi kreatif ke arah perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem
pemikiran yang berlaku untuk aspek manajemen perubahan tentunya dengan
berorientasi pada POAC (Perencanaan, Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).
5. Teknologi
Pembelajaran
Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar
elektronik (Komputer, multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran
yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan
elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara
mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiran
yang berlaku untuk instruksi dan belajar. Kelima teknologi tersebut merupakan
suatu keterpaduan untuk menuju perubahan pendidikan sehingga dalam memecahkan
masalah pendidikan perlu kombinasi peralatan/ alat elektronik, orang-orang,
proses, manajemen, intelektual, untuk perubahan yang efektif.
·
Produktivitas
dalam pembelajaran
Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan
dengan keseluruhan proses perencanaan, penataan dan pendayagunaan sumber daya
untuk merealisasikan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sejauh mana
pencapaian produktivitas pendidikan dapat dilihat dari out put pendidikan yang
berupa prestasi, serta proses pendidikan yang berupa suasana pendidikan.
Prestasi dapat dilihat dari masukan yang merata, jumlah tamatan yang banyak, mutu
tamatan yang tinggi, relevansi yang tinggi dan dari sisi ekonomi yang berupa
penyelenggaraan penghasilan. Sedangkan proses atau suasana tampak dalam
kegairahan belajar, dan semangat kerja yang tinggi serta kepercayaan dari
berbagai pihak. Satu hal yang perlu disadari adalah bahawa produktivitas
pendidikan harus dimulai dari menata /SDM tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
Ada
Tiga Upaya Meningkatkan Produktivitas Pembelajaran :
1. Memperlaju
penahapan belajar
2. Membantu
guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
3. Mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina
dan mengembangkan kegiatan belajar anak didik.
Adapun
Upaya yang dapat dilakukan untuk Meningkatkan Produktivitas Pembelajaran,
diantaranya melakukan penataan SDM dengan semangat efektivitas dan efisiensi
lewat upaya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan. Upaya pemberdayaan
tersebut antara lain :
1. memperbaiki
sikap kerja, yaitu kesadaran dan kesediaan menepati dan memenuhi jam kerja,
tata tertib kerja, termasuk menerima tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim.
2. hubungan
antara tenaga kerja dan pimpinan kerja yang tercermin dalam usaha bersama untuk
meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu (Quality Control
Circle).
3. manajemen
produktivitas, yaitu manajemen yang efesien mengenai sumber dan system kerja
untuk mencapai peningkatan produktivitas
4. efesiensi
tenaga kerja, pembagian tugas dan penempatan bidang tugas yang pas dengan
kemampuannya
Untuk
mencapai produktivitas sekolah secara maksimum, sekolah harus menjamin
dipilihnya orang yang tepat, dengan pekerjaan yang tepat disertai untuk bekerja
optimal, antara lain dengan senantiasa memperhatikan peningkatan kesejahteraan
lahiriah dan batiniah sesuai dengan kemampuan sekolah. Jadi dapat dikatakan
bahwa antara peningkatan produktivitas pendidikan dengan teknologi pendidikan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Produktivitas merupakan
obyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya
·
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan
produktivitas pembelajaran
Guru
dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur
dan terjadwal melalui Internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai
berapa jauh bahan ajar dipelajari; Siswa dapat belajar atau me-review bahan
ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan
dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di Internet secara
lebih mudah. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui Internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Berubahnya peran siswa dari yang
biasanya pasif menjadi aktif. upaya Membangun Budaya Belajar melalui Pengembangan E-learning
Ada empat komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan
model e-learning di sekolah. Pertama, siswa dituntut secara mandiri dalam
belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan,
memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Kedua, guru mampu
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran,
memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Ketiga tersedianya
infrastruktur yang memadai dan yang ke empat administrator yang kreatif serta
penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelajaran. kunci sukses
terealisasinya program e-learning, yakni adanya perencanaan dan leadership yang
terarah dengan mempertimbangkan efektifitas dalam pembiayaan, integritas sistem
teknologi serta kemampuan guru dalam mengadapsi perubahan model pembelajaran
yang baru yang sudah barang tentu didukung kemampuan mencari bahan pembelajaran
melalui internet serta mempersiapkan budaya belajar. mengeluarkan biaya, tenaga
dan waktu. Teknologi pendidikan mempunyai potensi dan peran yang besar dalam
meningkatkan mutu pendidikan, tidak mutu outpunya tetapi juga proses inpunya,
karena dengan teknologi pendidikan akan dapat dihasilkan berbagai produk berupa
media pendidikan baik cetak maupun noncetak, yang pada gilirannya media ini
nanti akan mempeerkaya sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar